Fogging bukan cara cerdas cegah DB

Foto: Ilustrasi
Senin, 07 Maret 2022 15:01 WIB

BLORA (wartaSEHAT)—Demam berdarah (DB) masih menjadi momok bagi masyarakat di Kabupaten Blora. Data terkini dalam 2 bulan pertama tahun 2022 menunjukkan jumlah temuan kasus demam berdarah telah mencapai lebih 100 orang. Dengan jumlah ini, secara rata-rata per hari terdapat 1—2 orang yang terkena DB. Tingginya kasus DB ini perlu penanganan yang lebih cerdas dalam mencegah tingginya temuan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edi Widayat menegaskan, fogging atau penyemprotan bukanlah cara yang efektif dalam mencegah terjadinya demam berdarah. Justru fogging selain mengganggu lingkungan bisa menyebabkan tingkat resistensi nyamuk penyebab penyakit tersebut semakin tinggi.

"Cara yang efektif dalam mencegah terjadinya demam berdarah adalah dengan 3M," kata Edi saat berbicara di acara Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) untuk media di Kabupaten Blora, Senin, 7 Maret 2022.

Tiga M dimaksud adalah berkaitan dengan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab demam berdarah. Yakni menguras bak atau penampungan air, lalu menutupnya, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi tempat pengembang-biakkan nyamuk penyebab demam berdarah.

"Paling tidak seminggu sekali kuras bak mandi. Mengapa seminggu, karena untuk mencegah telur nyamuk menetas," katanya.

Tipe nyamuk penyebab demam berdarah adalah tipe nyamuk yang tidak berkembang biak di air kotor, melainkan air bersih. Bak mandi adalah tempat strategis untuk nyamuk demam berdarah berkembang biak.

"Tipe nyamuk ini tipe nyamuk priyayi. Menggigitnya di pagi hari, antara jam 8 hingga jam 10, dan sore hari. Kalau malam, tidur. Berkembang biaknya di air bersih, tidak di genangan air kotor. Bak mandi, atau yang memiara burung perkutut tempat wadah airnya harus diganti seminggu sekali," sebutnya.

Lantas mengapa penyemprotan justru bukan cara yang cerdas?

"Fogging itu menjadikan nyamuk semakin kebal dengan disinfektan. Dia bisa mati saat itu, tapi dia bisa melahirkan lebih banyak nyamuk lagi. Jadi masyarakat harus memahami ini sehingga peran sertanya dalam mencegah dengan 3M tersebut bisa lebih dilakukan," terangnya. ***